welcome

Jumat, 21 September 2007

gempa dibengkulu

PENANGANAN PASCA GEMPA BENGKULU

Gempa Tektonik berkekuatan 7.3 skala Richter melanda propinsi Bengkulu pada tanggal 4 juni 2000, diikuti beberapa gempa susulan. Pusat gempa terletak 4.7 LS dan 102 BT, sekitar 100 km barat daya kota Bengkulu dan 33 km dibawah permukaan laut. Gempa tersebut telah mengakibatkan kerusakan sarana dan prasarana seperti instalasi air bersih, jalan dan jembatan, saluran drainase, perkantoran pemerintahan, sekolah, pasar dan rumah sakit di Kabupaten Bengkulu Selatan, Kodya Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Rejang Lebong.

Berdasarkan data dari Pemda Bengkulu pada tanggal 24 Juli 2000, jumlah korban dan kerugian akibat gempa tersebut adalah :

  • Korban Jiwa : 88 meninggal dunia, 959 luka berat dan 2207 luka ringan.
  • Kerusakan pada gedung penunjang penyediaan air bersih, intake, pompa, jaringan pipa, jembatan pipa, reservoir, genset, rumah jaga, rumah operasi/kantor di PDAM Bengkulu, Curup, Tais, Masambang, Kembang Mumpo, Talang Alai dan Suka Raja.
  • Kerusakan Jalan dan Jembatan : Jalan mengalami kerusakan sepanjang 52,15 km berupa penurunan badan jalan, retak melintang dan memanjang pada perkerasan dan bahu jalan, longsoran tebing dan patah dan turunnya beberapa gorong-gorong. Jembatan yang mengalami kerusakan sepanjang 11 km berupa bergesernya badan jembatan, patah dan turunnya oprit jembatan.
  • Kerusakan Bangunan gedung akibat gempa : Rumah penduduk yang roboh 1.733 unit, rusak berat 16.588 unit dan ringan 28.073 unit, pada umumnya mengalami retak dinding. Rumah ibadah yang rusak berat berjumlah 201 unit, rusak ringan 208 unit. Bangunan sekolah dan madrasah yang rusak berat 387 unit dan ringan 156 unit. Gedung Perkantoran yang rusak berat 192 unit dan rusak ringan 182 unit.
  • Saluran drainase : pergeseran tanah sehingga air mulai membuat saluran baru ketempat terendah yang tidak dikehendaki dan berakibat timbulnya daerah genangan baru.
  • Prasarana Pengairan : tidak berfungsinya jaringan irigasi, pintu-pintu jaringan rawa, pintu pengendali banjir dan terputusnya tanggul banjir.

Upaya penanganan dampak bencana gempa bumi di propinsi Bengkulu ini meliputi Tanggap Darurat dan Rehabilitasi. Upaya tanggap darurat yang dilakukan pemerintah diarahkan kepada:

  • Penyediaan kebutuhan air bersih dan pengelolaan sanitasi lingkungan.
  • Mengembalikan aktivitas sosial ekonomi masyarakat.
  • Membuka kembali akses masyarakat dalam bentuk penyediaan tenda darurat.
  • Mengembalikan fungsi jalan yang rusak agar dapat digunakan untuk mobilisasi bantuan logistik dan peralatan serta jalur ekonomi.
  • Mengembalikan fungsi pengendalian banjir dan pelayanan kebutuhan air untuk tanaman padi dengan memperbaiki tanggul banjir dan saluran yang putus melalui pemanfaatan plastik dan bronjong.

Kegiatan tanggap darurat dilaksanakan oleh instansi teknis terkait, Dinas Kimpraswil Propinsi Bengkulu, PDAM, Proyek Peningkatan Prasarana Permukiman dan Proyek Penaggulangan Darurat Air Bersih, dengan pendanaan yang dialokasikan untuk kegiatan : Perbaikan instalasi dan jaringan air bersih, termasuk pengadaan 5 truk tangki air, Perbaikan saluran drainase dan gorong-gorong, pembuatan rumah contoh tahan gempa, perbaikan rumah di Enggano.

Sedangkan upaya Rehabilitasi dimaksudkan agar prasarana yang rusak dapat kembali berfungsi dengan optimal, khususnya yang tidak tertangani pada TA 2000 dan dana ABT. Upaya tersebut dituangkan dalam dua tahap yaitu : jangka pendek (TA 2001) yang didanai dari bantuan ADB No. 1383-INO. Kebutuhan dana untuk sektor Perumahan, Permukiman dan Jalan yang diusulkan untuk dibiayai dari SUDSP adalah Rp. 37,08 Miyar.

Sebagai tindak lanjut dari tanggap darurat, akan direncanakan upaya rehabilitasi terhadap sarana dan prasarana yang belum atau sebagai penyempurnaan penanganan darurat. Untuk mempertajam tingkat kebutuhan rehabilitasi yang dirasakan penting maka dibentuk sebuah Tim Satgas yang terdiri dari team Departemen Kimpraswil serta team Konsultan advisory ADB 1383-INO yang tugas intinya menelusuri kondisi sarana dan prasarana saat ini untuk kemudian menyusun usulan program Rehabilitasi Pasca Gempa Bengkulu.

Pada tanggal 15 s/d 23 Maret 2001, tim satgas pasca gempa ini melaksanakan tugas dengan meninjau dan mendata lokasi-lokasi bangunan serta infrastruktur yang diprioritaskan untuk segera direhabilitasi, kemudian dibuat usulan program yang selanjutnya usulan ini didiskusikan dengan Dinas Kimpraswil propinsi dan kabupaten/kota.

Hasil kegiatan penyusunan program penanganan pasca gempa yang dilaksanakan dapat dibagi dalam beberapa sektor untuk 3 Kabupaten dan 1 Kodya dengan biaya yang dibutuhkan sebagai berikut :

- Rehabilitasi Air Bersih : Rp. 3.983.690.000 ,-
- Rehabilitasi Drainase, Jalan dan Jembatan : Rp. 11.481.950.000 ,-
- Perbaikan/ Rehab bangunan SD : Rp. 18.617.290.000 ,-

Dengan rincian kegiatan :

  • Rehabilitasi Air Bersih meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pekerjaan instalasi di : Kodya Bengkulu, Kemumu, Talang Empat, Air Napal, Manna, Kembang Mumpo, Masmambang, Tais, Tabarena (Rejang Lebong).
  • Rehabilitasi jalan dan jembatan, drainase meliputi pekerjaan perbaikan perkerasan jalan dan bahu jalan, perbaikan oprit jembatan, pembuatan retaining wall dan box culvert serta perbaikan saluran drainase. Rehabilitasi jalan dan jembatan sepanjang Bengkulu 13.53 km, Bengkulu Utara 3.50 km, Bengkulu Selatan 6.33 km, Rejang Lebong 0.18 km ( pembuatan tembok penahan tanah ), dan saluran di Kodya Bengkulu sepanjang 2000 meter.
  • Perbaikan bangunan sekolah S.D. di Kodya Bengkulu 3 SD, Bengkulu Selatan 35 SD, Bengkulu Utara 10 SD, Rejang Lebong 2 SD. Bangunan yang diperbaiki menggunakan standar bangunan tahan gempa.

Dokumen Usulan Program Pasca Gempa Bengkulu telah disampaikan kepada ADB pada tanggal 5 April 2001 dan komentar ADB atas usulan tersebut diterima tanggal 12 April 2001. Saat ini tahap kegiatan yang sedang berjalan adalah mempersiapkan Dokumen Prakualifikasi, diharapkan Prakualifikasi dilaksanakan pada bulan Mei 2001. Paket-paket pekerjaan penanganan pasca gempa Bengkulu akan dilelangkan setelah tahap prakualifikasi dan untuk pelaksanaan pekerjaan fisiknya akan dimulai sekitar bulan Juli-Agustus 2001 dan harus selesai pada bulan Maret 2002.

Usulan kegiatan rehabilitasi prasarana yang mengalami kerusakan akibat gempa di Bengkulu adalah :

No Lokasi Penanganan Target Fisik Biaya (Rp.1000)
1 Kota Bengkulu
  • Rehabilitasi SD(regrouping 3 sekolah)
  • Rehab.Saluran Drainase
  • Rehab.jalan & Jembatan
  • Rehab.Sarana Air Bersih

1 Unit
2.002 M
13.525 M
6.949 M
10.587.520
2.285.170
840.840
4.867.790
2.593.720
2. Kab.Bengkulu Selatan
  • Rehabilitasi SD
  • Rehab Jalan & Jembatan
  • Rehab.Sarana Air Bersih

35 Unit
6.325 M
3.570 M
16.388.580
13.204.830
2.341.590
842.160
3 Kab.BengkuluUtara
  • Rehabilitasi SD
  • Rehab Jalan & Jembatan
  • Rehab.Sarana Air Bersih

10 Unit
1.600 M
302 M
5.384.970
2.462.720
2.459.450
462.800
4. Kab.Rejang Lebong
  • Rehabilitasi SD
  • Rehab Jalan & Jembatan
  • Rehab.Sarana Air Bersih

1 Unit
275 M
1 Unit
1.721.860
664.580
972.280
85.000
T O T A L

34.082.930

Program rekonstruksi & rehabilitasi dengan dana ADB ini walaupun bukan satu-satunya sumber pendanaan untuk program rehabilitasi, namun cukup besar dalam memberikan kontribusi penanganan terhadap kerusakan yang terjadi.

Penanganan Kerusakan Target Fisik Rehabilitasi Konstribusi
  • Rehab.Jalan & Jembatan
  • Rehab.Sal. Drainase
  • Rehab.Sarana Air Bersih
  • Rehab. SD
5.150 M
2.945 M
12 Kota
325 Unit
2.625 M
2.002 M
12 kota
50 unit
+ 41,5 %
+ 68 %
+ 41 %
+ 15 %


Tidak ada komentar: